
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Ali Imran: 104)
Pendidikan Agama Islam Sebagai Pondasi Kehidupan
Pendidikan adalah pilar utama dalam membangun peradaban, Namun, pendidikan tidak hanya berhenti pada ilmu duniawi semata, melainkan juga harus berakar pada nilai-nilai agama, Pendidikan Agama Islam (PAI) hadir untuk menuntun manusia agar memiliki keseimbangan antara kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi, generasi muda sering dihadapkan pada berbagai tantangan: gaya hidup modern, derasnya informasi media sosial, hingga budaya instan yang menjerumuskan pada kelalaian. Dalam kondisi ini, PAI berperan penting untuk menjaga agar hati tetap terikat dengan Allah, pikiran terarah pada kebaikan, dan perilaku mencerminkan akhlak mulia.
Tujuan Pendidikan Agama Islam:
- Menumbuhkan iman dan takwa melalui pemahaman Al-Qur’an dan Sunnah.
- Membentuk akhlak karimah yang menjadi bekal dalam kehidupan bermasyarakat.3
- Mengarahkan pemanfaatan ilmu dan teknologi agar digunakan untuk kemaslahatan umat.
- Mencetak generasi Qur’ani yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga luhur dalam budi pekerti.
Pendidikan agama tidak sebatas teori di kelas, tetapi harus menyatu dalam praktik kehidupan sehari-hari. Peran guru, orang tua, dan lingkungan sangat menentukan keberhasilan pendidikan ini, Anak-anak yang mendapatkan teladan dari orang tuanya akan lebih mudah mengamalkan ajaran Islam dibanding hanya sekedar mendengar nasehat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR. Ahmad)
Hadis ini menegaskan bahwa inti dari pendidikan agama adalah pembentukan akhlak, Ilmu setinggi apa pun tidak akan berarti jika tidak diiringi dengan perilaku yang baik. Oleh karena itu, pendidikan agama harus mampu mengakar kuat dalam membentuk karakter.
Ilmu agama adalah cahaya, sementara ilmu dunia adalah alat. Bila cahaya memimpin alat, maka perjalanan hidup akan selamat. Namun, bila alat berjalan tanpa cahaya, maka akan mudah tersesat.
Mari bersama-sama meneguhkan niat untuk memperkuat pendidikan agama dalam diri, keluarga, dan lingkungan kita. Karena generasi emas yang kita harapkan bukan hanya mereka yang menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga generasi yang tunduk kepada Allah dan berakhlak mulia.
Oleh: Nilna Nariatul Auliyah
Mahasiswa STIQ KEPRI Semester V Prodi PAI Extension
